1
OKTOBER 2014
Menjelang
hari raya Idul Adha, banyak orang yang menjual hewan kurban. Mereka menjual
hewan kurban untuk menarik para pembeli. Namun, yang dilakukan oleh penjual
hewan kurban tersebut sangat disayangkan. Pasalnya mereka menjual hewan
kurbanya disembarang tempat yang sebenarnya tempat tersebut adalah fasilitas
umum. Mereka tidak peduli akan kebersihan lingkungan dan kenyamanan sehingga
menimbulkan kesan jorok, kotor, bau, dan kumuh demi keuntungan semata. Mereka
tidak menjual ditempat yang seharusnya. Hal inilah yang menurut saya salah satu
pelanggaran etika profesi yakni etika profesi sebagai penjual hewan kurban.
Pelanggaran etika seperti ini akan terus berlangsung hingga H-1 lebaran
2
OKTOBER 2014
Seperti
biasa, hari ini aku menjalani rutinitas sehari-hari. Rutinitas yang aku jalani
adalah kuliah. Aku berangkat jam 09.00. seperti biasa, jalanan yang kulewati
selalu ramai dengan para pengendara. Memang selalu seperti ini kalau di
hari-hari kerja. Disini aku melihat banyak sekalipara pengendara yang umumnya
para pengendara sepeda motor yang tidak memperhatikan tanda rambu-rambu
lalu-lintas. Mereka tidak menunjukan etika dalam berkendara dan berlalu lintas.
Sebagai contoh, banyak pengendara yang melewati trotoar, menerobos lampu merah,
dsb, hanya untuk mempersingkat waktu. Padahal perilaku mereka itu dapat
membahayakan para pengendara sepeda motor itu sendiri dan juga para pejalan
kaki. Ini adalah contoh kecil dari pelanggaran etika yang kulihat. Mungkin
masih banyak contoh lain diluar sana. Sangat disayangkan perilaku seperti ini.
Entah sampai kapan pelanggaran etika berkendara ini akan terus berlangsung.
Yang pasti, saat ini dibutuhkan kesadaran semua pihak akan keselamatan dalam berkendara.
Jangan sampai hanya untuk mempersingkat waktu, nyawa yang menjadi taruhannya.
Dan juga dibutuhkan tindakan tegas dari aparat pemerintah, khususnya polisi
agar perilaku ini bisa ditekan seminimal mungkin.
3
OKTOBER 2014
Saat
ini aku tinggal didaerah rawalumbu Bekasi Barat. Daerahku sangat ramai akan
aktivitas jual-beli. Mulai dari makanan hingga barang-barang kebutuhan pokok.
Barang yang dijual beraneka ragam, aneka macam makananpun juga banyak yang
dijual. Tak heran jika para warga yang dating untuk membeli jumlahnya lumayan
banyak. Namun dari kegiatan tersebut, sangat disayangkan sekali, karena banyak
sekali dari para penjual dan pembeli yang tidak memperhatikan kebersihan
lingkungan. Mereka hanya sibuk akan aktivitas jual-beli. Padahal kesadaran akan
kebersihan lingkungan juga sangat penting. Dari sini aku melihat banyak sekali
pelanggaran etika, mulai dari membuang sampah sembarangan, parker disembarang
tempat, dan berjualan disembarang tempat. Petugas kebersihan pun juga tidak
Nampak. Aparat pemertintah daerah terkesan kurang memperhatikan daerahnya.
Padahal tempat kegiatan ini sangat dekat dengan kantor kecamatan rawalumbu.
Dari kasus ini, diperlukan kesadaran dari semua pihak akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan dan juga aparat pemerintah daerah yang turut berperan
aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan agar lingkungan bisa bersih dan
nyaman untuk ditempati.