Jumat, 18 November 2011

BI: Ada Tiga Hal yang Perlu Dicermati

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/28/2349484620X310.jpg


Akhir-akhir ini dampak krisis ekonomi yang dialami oleh Negara-negara di eropa sudah sangat dirasakan keberadaanya, terutama bagi Negara-negara di asia yang merasakan dampak dari krisis global ini.
Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengemukakan, ada tiga hal yang perlu dicermati terkait krisis ekonomi global.
Dalam seminar "Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global Terhadap Perekonomian Indonesia," di Jakarta, Selasa (15/11/2011), Perry menyebutkan, pertama ada, kecenderungan lambatnya pemulihan ekonomi di negara-negara maju. Ini ditandai dengan adanya koreksi angka pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara. Misalnya saja, kini prediksi pertumbuhan ekonomi dunia dipangkas dari 4,3 persen menjadi 4 persen. Menurut IMF, pada laporannya bulan September lalu, menyebutkan, angka itu berlaku untuk tahun ini dan tahun depan (2012). "Jadi ada kecenderungan pertumbuhan ekonomi global yang menurun," ucap Perry.
Lebih lanjut, Perry menyebutkan, negara-negara di Eropa sendiri agak sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Artinya, kondisi ekonomi Eropa melemah. Menurut IMF, perkiraan pertumbuhan ekonomi di kawasan itu hanya 1,6 persen pada 2011. Bahkan, ekonomi Eropa diperkirakan hanya tumbuh 1,1 persen pada 2012. Kondisi di wilayah ini, menjadi hal kedua yang harus dicermati dalam kaitannya dengan ketidakpastian ekonomi global.
Ia menyebutkan, ada perembetan masalah dari Yunani ke Italia. Setelah program dana talangan Yunani itu gagal, akhirnya terjadi pengunduran diri PM Yunani, George Papandreou. Kini, Yunani sedang dalam proses pembentukan pemerintah baru. Apa yang terjadi di Yunani kini merembet ke Italia. Pergantian pemimpin pemerintahan juga terjadi di Italia. "Apa yang terjadi di Eropa itu cerminan daripada ekspansi fiskal yang dibayai utang, yang kemudian tidak bisa sustain (pertahankan)," tambah Perry.
Di mana, sebagian besar utang yang dipunyai negara-negara eropa, seperti Yunani, banyak dimiliki oleh lembaga keuangan dari beberapa negara maju di Eropa seperti Perancis dan Jerman. Sehingga masalah yang terjadi di Yunani berdampak pada negara-negara lainnya.
Faktor ketiga,  adalah risiko pembalikan modal dari negara maju keluar dari negara berkembang. Ini, dapat menimbulkan sulitnya pengelolaan keuangan di negara berkembang, seperti Indonesia. "Itu adalah tiga (faktor) yang harus kita cermati," tegas dia.
Terhadap hal ini, Perry pun mengatakan, ekonomi Indonesia masih cukup baik dalam menahan dampak krisis global ini. Akan tetapi, tetap diperlukan langkah-langkah lebih lanjut dalam mengantisipasi dampak ke depannya. "Uncertainty-nya (ketidakpastian) masih sangat tinggi. Itu yang masih kita bisa lihat di sana," sebut dia.

Pemerintah harus sudah siap menghadapi masalah yang sudah mendunia ini, yaitu masalah krisis global yang melanda dunia. Pemerintah dalam hal ini juga diharapkan menerakan kebijakan-kebijakan yang dibuat agar bisa berjalan dengan baik di Indonesia yang sampai sekarang ini perekonomian Indonesia masih dibilang  cukup stabil. Namun pemerintah tetap harus bisa mengantisipasi masalah ini agar tidak menyebabkan krisis yang bisa saja melanda negri kita ini.
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/11/15/11115941/BI.Ada.Tiga.Hal.yang.Perlu.Dicermati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar