Selasa, 06 Desember 2011

HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM YANG MENGAKU DIRINYA POLISI


Ini merupakan kejadian yang betul-betul gw alami. Masalahnya sama, yaitu gw dianggap telah mengedarkan ganja. Ini merupakan kejadian yang kedua kalinya dengan masalah yang sama. Pelakunya pun juga sama, mengaku dirinya polisi. Dia selalu bilang kalau gw (sasaran penipuan) telah ditahan dan para oknum tersebut dan selalu meminta uang tebusan.
Kejadian pertama berawal ketika telepon rumah berbunyi, pada waktu itu semua anggota keluarga gw ada di rumah, gw sendiri lagi makan dan pas telepon berbunyi, bokap gw mengangkat telepon itu. Oknum tersebut mengatakan kalau gw (sasaran penipuan) telah ditahan, spontan bokap gw langsung kaget stengah mati kalau gw tertangkap tangan menggunakan ganja, gimana ga kaget coba, wong gw aja lagi ada dirumah sama keluarga, tiba-tiba ada orang iseng nelpon yang bilang kalau gw ditahan. Langsung aja bokap gw mulai bermain dengan si oknum penipu itu. Bokap gw langsung mengeluarkan emosinya ke penipu itu. Gimana ga emosi coba, wong gw ada dirumah, ga kemana-mana dituduh telah menggunakan ganja. Si oknum penipu yang mengaku polisi itu langsung kaget+malu kali ya kalo aksinya gatot (gagal total). Akhirnya si penipu tadi langsung menutup telponya karena aksinya yang konyol itu.
Kejadian yang kedua, bertepatan dengan hri ultah ade gw yg ke 14, tanggal 6 desember 2011,hehehe…., kejadian yang sama kembali terulang. Kali ini dengan menggunakan cara penyamaran yang sama, yaitu si oknum mengaku dirinya telah menahan gw karena ganja. Pada mulanya di pagi hari yang damai gw lagi bermain komputer, tiba-tiba telepon berbunyi, gw disambut dengan suara tangisan yang seolah-olah yang nangis itu adalah gw yang tertangkap polisi. Gw langsung terheran-heran, loh kok gw ditangkep, wong yang ngangkat teleponya aja gw. Penipu itu bilang ke gw kalo anak yang bernama fahmi aziz telah ditangkap karena menggunakan ganja. Gw langsung berpikir kalo ini pasti penipuan yang pernah gw alami sebelumnya. Telepon langsung gw kasih ke bokap yang kebetulan lewat. Oknum penipu itu bilang ke bokap gw kalo dia ingin meminta tebusan Rp 50juta untuk proses damai, yang kalo istilah kerenya SUAP lah kalo para koruptor bilang. Dari situ bokap gw mulai bermain dengan penipu itu, tapi kali ini bokap gw sama sekali tidak menggunakan emosi, karena bokap gw tau dari nada pembicaraan si pelaku yang tergesa-gesa dan ini merupakan penipuan yang pernah terjadi sebelumnya. Mungkin si penipu tadi berpikir kalo aksinya yang kedua ini bakal berjalan dengan mulus, tapi dengan keadaan yang sama, gw ada di rumah ga kemana-mana. Bokap gw juga menjalan kan aksinya bagaikan acara reality show “UPS SALAH”. Bokap gw berbicara dengan nada yang menurut gw sangat meyakinkan. Bokap gw memberi janji akan memberi tebusan yang diminta oleh penipu tadi. Penipu tadi selalu menelpon secara berulang-ulang. Mungkin dia berpikir optimis kalo bokap gw akan memberikan tebusan. Dalam kejadian ini, yang menurut gw scenario yang di-skenariokan, kenapa demikian, karena orang yang ngejain gw, dibales lagi sama bokap gw. Bokap gw mengaku mempunyai adik yang akan menebus uang yang akan disetorkan kepada penipu tadi, sekalian berjanji akan mengirimkan uang,  bokap gw juga menakut-nakuti kalo bokap gw udah menyuruh saudara gw yang seorang provost halim untuk mengambil uang di bank. Akhirnya telepon dicabut karena bokap gw udah males ngeladeninya lagi, gmn ga males coba, setiap bokap gw ngomong selalu aja dipotong ama penipu tadi. Dan setelsh sekisn lsms penipu itu tidak menelpon-nelpon lagi. Yang membuat gw terheran-heran adalah dari mana di tau nomor telepon rumah gw, dari mana dia tau nama bokap gw, dan dari mana dia tau nama lengkap gw, apakah akte kelahiran gw atau akte keluarga gw jatuh dijalan dan dipungut sama orang, gw juga ga tau, itu masih menjadi misteri.
Demikian kisah singkat gw yang gw tulis apa adanya. Dari kejadian ini gw mendapatkan kesimpulan. Gw berkesimpulan kalo ada seseorang yang mempunyai niat aneh kaya menipu tadi, pasti ada sesuatu yang dirahasiakan, seperti tempat, mereka juga pintar untuk tidak memberi tau dimana dia berada, karena kalau dia memberitahu lokasinya, bisa-bisa dia terlacak, makanya dia merahasiakan lokasinya. Terus orang yang niat menipu itu kalo ngomong agak terburu-buru, dia ga berpkir lebih jauh tentang kejadian yang sebelumnya pernah terjadi. Penipu itu selalu mendesak kita untuk memenuhi keinginanya.
Dari kejadian inipun gw juga mendapatkan hikmah kalau perbuatan-perbuatan yang negative akan menimbulkan kesusahan bagi masyarakat, terutama kepada orang tua. Gw berpikir gmn seandainya kalo kejadian tadi benar-benar terjadi pada diri gw karena perbuatan-perbuatan yang menyimpang seperti penggunaan NARKOTIKA dsb.
Jadi, hati-hati terhadap penipuan yang terjadi, apalagi dengan orang yang sama sekali ga kita kenal. Penipu jaman sekarang pinter-pinter, namun sayang tindakanya selalu ceroboh. Kita harus tetap waspada akan situasi yang ada disekitar kita dan harus selalu siap dalm menghadapi hal-hal yang kemungkinan bisa terjadi secara mendadak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar