Selasa, 18 September 2012

Bisnis Tahan Krisis


BISNIS TAHAN KRISIS
               Bisnis itu pada hakikatnya adalah suatu kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengusaha untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Kegiatan bisnis itu akan berlangsung jika:
a.    Ada kebutuhan dari calon pelanggan terhadap barang atau jasa tertentu. Kebutuhan-kebutuhan dari calon konsumen ini menhasilkan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan.
b.    Ada orang-orang kreatif yang mampu menangkappeluang bisnis tersebut dan memanfaatkanya untuk memperoleh keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan pelanggan.
c.    Terjadi transakasi antara konsumen dan pengusaha.

         Pernyataan diatas berlaku untuk kondisi yang normal. Artinya konsumen memiliki daya beli yang cukup,dan pengusaha juga memiliki sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Namun, bagaimana jika terjadi kondisi yang tidak normal, misalnya daya beli masyarakat menurun dan pengusaha juga kekurangan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen? Apakah kegiatan bisnis akan terhenti? Tentu tidak.
         Kegiatan bisnis tetap jalan terus. Kebutuhan konsumen juga terus muncul. Namun, yang terjadi disini adalah seleksi alam. Konsumen tidak akn keberatan membuang uang untuk memenuhi kebutuhan yang menurutnya sangat penting bagi dirinya, dimana kebutuhan itu tidak ternilai harganya dibandingkan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan. Sebaliknya bisnis-bisnis yang menuai kentungan besar pun merupakan bisnis-bisnis yang memang bertujuan untuk memnuhi kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat ditunda tersebut.
         Dari sinilah muncul ungkapan Bisnis Tahan Krisis. Tidak semua bisnis itu tahan krisis. Ada saja bisnis yang bangkrut akibat krisis atau daya beli masyarakat menurun. Namun, justru ada bisnis yang tetap meraup keuntungan meski sedang terjadi krisis.
         Semua bisnis didunia ini pada dasarnya sama. Bisnis itu tidak hanya mengalami untung, melainkan juga akan mengalami kerugian. Perbedaanya adalah sebagian pengusaha itu memiliki intuisi lebih baik untuk menentukan pilihan bisnisnya yang tidak terpengaruh oleh situasi krisis. Setidaknya pengusaha yang demikian itu melalui proses sebagai berikut:
a.      INTUISI ini akan menghasilkan pilihan pada PRODUK yang dapat dijual dalam kondisi apapun, atau produk yang memiliki masa jual lama.
b.      Setelah berhasil menetapkan produk, maka STRATEGI pun dijalankan. Disinilah factor KECERDASAN PENGUSAHA berperan. Pengusaha yang cerdas akan mampu membuat strategi jangka panjang dan strategi jangka pendek untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya. Strategi ini diperoleh setelah mereka menggabungkan antar FAKTA TREN yang terjadi saat ini. INTUISI BISNIS yang dimiliki, serta analisis-analisis ekonomi bisnis yang menujukan TREN KEDEPAN.
c.      Setelah strategi untuk bertahan dan berkembang dipegang, pengusaha ini berani MENDOBRAK PASAR di saat krisis untuk menunjukan eksistensi bisnisnya, dan memperoleh kepercayaan pelanggan.
         Lantas bagaimana dengan entitas bisnisnya sendiri? Apa yang membuat bisnis itu tahan krisis? Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhinya? Setidaknya ada tiga factor yang membuat bisnis itu tetap eksis disaat krisis, yaitu: 
a.      Produknya merupakan kebutuhan utama masyarakat yang sifatnya tidak dapat ditunda penggunaanya;
b.      Pemilik bisnis dan pengelola bisnisbenar-benar menjiwai bisnis tersebut. Mereka memahami sepenuhnya apa kekuatan bisnisnya itu, apa kelemahanya, bagaimana peluangnya, serta apa saja ancaman terhadap bisnisnya.
c.      Pengelola bisnis mampu menemukan kunci sukses bisnis tersebut dan melakukan apa yang perlu dilakukan pada saat yang tepat.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar