BISNIS TAHAN KRISIS
Bisnis
itu pada hakikatnya adalah suatu kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengusaha
untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Kegiatan bisnis itu akan berlangsung
jika:
a.
Ada kebutuhan dari calon pelanggan terhadap
barang atau jasa tertentu. Kebutuhan-kebutuhan dari calon konsumen ini
menhasilkan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan.
b.
Ada orang-orang kreatif yang mampu
menangkappeluang bisnis tersebut dan memanfaatkanya untuk memperoleh keuntungan
dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan pelanggan.
c.
Terjadi transakasi antara konsumen dan
pengusaha.
Pernyataan diatas berlaku
untuk kondisi yang normal. Artinya konsumen memiliki daya beli yang cukup,dan pengusaha
juga memiliki sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Namun,
bagaimana jika terjadi kondisi yang tidak normal, misalnya daya beli masyarakat
menurun dan pengusaha juga kekurangan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan
konsumen? Apakah kegiatan bisnis akan terhenti? Tentu tidak.
Kegiatan bisnis tetap jalan
terus. Kebutuhan konsumen juga terus muncul. Namun, yang terjadi disini adalah
seleksi alam. Konsumen tidak akn keberatan membuang uang untuk memenuhi
kebutuhan yang menurutnya sangat penting bagi dirinya, dimana kebutuhan itu
tidak ternilai harganya dibandingkan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan. Sebaliknya
bisnis-bisnis yang menuai kentungan besar pun merupakan bisnis-bisnis yang
memang bertujuan untuk memnuhi kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat ditunda
tersebut.
Dari sinilah muncul
ungkapan Bisnis Tahan Krisis. Tidak semua
bisnis itu tahan krisis. Ada saja bisnis yang bangkrut akibat krisis atau daya
beli masyarakat menurun. Namun, justru ada bisnis yang tetap meraup keuntungan
meski sedang terjadi krisis.
Semua bisnis didunia ini
pada dasarnya sama. Bisnis itu tidak hanya mengalami untung, melainkan juga
akan mengalami kerugian. Perbedaanya adalah sebagian pengusaha itu memiliki
intuisi lebih baik untuk menentukan pilihan bisnisnya yang tidak terpengaruh
oleh situasi krisis. Setidaknya pengusaha yang demikian itu melalui proses
sebagai berikut:
a.
INTUISI ini
akan menghasilkan pilihan pada PRODUK yang
dapat dijual dalam kondisi apapun, atau produk yang memiliki masa jual lama.
b.
Setelah berhasil menetapkan produk, maka STRATEGI pun dijalankan. Disinilah factor
KECERDASAN PENGUSAHA berperan. Pengusaha
yang cerdas akan mampu membuat strategi jangka panjang dan strategi jangka
pendek untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya. Strategi ini diperoleh
setelah mereka menggabungkan antar FAKTA
TREN yang terjadi saat ini. INTUISI
BISNIS yang dimiliki, serta analisis-analisis ekonomi bisnis yang menujukan
TREN KEDEPAN.
c.
Setelah strategi untuk bertahan dan berkembang
dipegang, pengusaha ini berani MENDOBRAK
PASAR di saat krisis untuk menunjukan eksistensi bisnisnya, dan memperoleh
kepercayaan pelanggan.
Lantas
bagaimana dengan entitas bisnisnya sendiri? Apa yang membuat bisnis itu tahan
krisis? Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhinya? Setidaknya ada tiga factor
yang membuat bisnis itu tetap eksis disaat krisis, yaitu:
a.
Produknya merupakan kebutuhan utama masyarakat yang
sifatnya tidak dapat ditunda penggunaanya;
b.
Pemilik bisnis dan pengelola bisnisbenar-benar
menjiwai bisnis tersebut. Mereka memahami sepenuhnya apa kekuatan bisnisnya
itu, apa kelemahanya, bagaimana peluangnya, serta apa saja ancaman terhadap
bisnisnya.
c.
Pengelola bisnis mampu menemukan kunci sukses bisnis
tersebut dan melakukan apa yang perlu dilakukan pada saat yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar